Pengertian IoT
Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun cakupan IoT sendiri seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.
Salah satu tantangan adalah menemukan solusi yang efektif untuk memungkinkan produk yang berbeda untuk saling bekerja sama. Dari IoT ini sendiri, akan tercipta banyak perangkat pintar yang ada di dalam rumah.
Sejarah
Internet of Things pada tahun 2014 telah berkembang karena konvergensi beberapa teknologi, mulai dari komunikasi nirkabel ke Internet dan dari embedded system ke sistem mikro-elektromekanis (MEMS). Hal ini berarti bahwa bidang tradisional embedded system, jaringan sensor nirkabel , sistem kontrol , otomatisasi (termasuk rumah dan otomatisasi bangunan ), dan lain-lain, semua memiliki kontribusi untuk mengaktifkan Internet of Things (IOT).
Pada Tahun 1982 telah dibahas mengenai Konsep jaringan perangkat pintar, dengan mesin Coke dimodifikasi di Carnegie Mellon University menjadi alat internet yang terhubung pertama,dapat melaporkan persediaan dan apakah minuman yang baru dimuat dingin. Mark Weiser 's mani 1991 kertas pada komputasi di mana-mana, "The Computer abad ke-21", serta tempat-tempat akademis seperti ubicomp dan PerCom menghasilkan visi kontemporer IOT. Pada tahun 1994 Reza Raji dijelaskan konsep di IEEE Spectrum sebagai "[pindah] paket kecil data untuk satu set besar node, sehingga untuk mengintegrasikan dan mengotomatisasi segala sesuatu dari peralatan rumah tangga untuk seluruh pabrik". Namun, hanya pada tahun 1999 itu lapangan mulai mengumpulkan momentum. Bill Joy membayangkan Perangkat untuk Perangkat (D2D) komunikasi sebagai bagian dari "Enam Webs" kerangka itu, dipresentasikan pada Forum Ekonomi Dunia di Davos pada tahun 1999. Kevin Ashton mengusulkan istilah "Internet of Things" pada tahun yang sama.
Konsep Internet of Things pertama menjadi populer pada tahun 1999, melalui Auto-ID Pusat di MIT dan publikasi pasar-analisis terkait. identifikasi frekuensi radio ( RFID ) terlihat sebagai prasyarat untuk Internet of Things di hari-hari . Jika semua benda dan orang-orang dalam kehidupan sehari-hari yang dilengkapi dengan pengidentifikasi, komputer bisa mengelola dan persediaan mereka. Selain menggunakan RFID, tag hal dapat dicapai melalui teknologi seperti near field communication , barcode , kode QR dan watermarking digital .
Dalam interpretasi aslinya, salah satu konsekuensi pertama menerapkan Internet of Things dengan melengkapi semua objek di dunia dengan perangkat mengidentifikasi sangat kecil atau pengenal yang dapat dibaca mesin akan mengubah kehidupan sehari-hari . Sebagai contoh, instan dan tanpa henti inventory control akan menjadi mana-mana. kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan benda-benda dapat diubah dari jarak jauh didasarkan pada kebutuhan mendesak atau sekarang, sesuai dengan yang ada pengguna akhir perjanjian. Sebagai contoh, teknologi tersebut bisa memberikan penerbit gerak-gambar lebih banyak kontrol atas perangkat pribadi pengguna akhir dengan menegakkan jarak jauh pembatasan hak cipta dan manajemen pembatasan digital , sehingga kemampuan untuk menonton film dari seorang pelanggan yang membeli disc Blu-ray menjadi tergantung pada keputusan yang disebut "pemegang hak cipta", mirip dengan gagal Circuit City DIVX.
Manfaat
Banyak manfaat yang didapatkan dari Internet of Things. Manfaat utama dari Internet of Things sendiri adalah membuat pekerjaan yang kita lakukan menjadi lebih cepat, mudah dan efisien. Selain itu ada beberapa manfaat lain dari IoT di antaranya:
- Memperluas kegunaan dari konektivitas internet yang tersambung secara terus menerus
- Optimalisasi Teknologi. Dimana dengan adanya teknologi yang sudah ada, maka perlu improvisasi untuk menjadikan teknologi tersebut lebih optimal dan sesuai
- Mengurangi Limbah
Contoh Penggunaan
Sebagai contoh barcode yang tertera pada sebuah produk. Dengan barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang oaling banyak terjual dan produk mana yang kurang diminati. Selain itu dengan barcode kita juga bisa memprediksi produk yang stoknya harus ditambah atau dikurangi.
Selain itu penggunaan SmartCard juga sudah merambah ke berbagai segment. Di antaranya transportasi, keperluan transaksi, data presensi, dan sebagainya. Dalam lingkup akademis ada Sistem Informasi Akademik (Siakad) dan E-learning. Selain itu sistem manajemen keuangan, dan sistem pendataan pada pemerintahan juga merupakan contoh dari penerapan IoT. Masih ada lagi yaitu konsep SmartHome dimana perangkat-perangkat di rumah akan memiliki konektivitas yang memungkinkan terhubung dengan smartphone, yang hasilnya rumah dapat dikontrol dari mana saja dan kapan saja.
Dalam cakupan yang lebih luas, penggunaan IoT adalah SmartCity, dimana IoT sendiri digunakan sebagai tulang punggung untuk membangun kota dengan konektivitas yang maksimal.